Minggu, 24 November 2013

Goenawan Mohamad atau Maghfur Muhammad?

Tulisan ini bukan untuk membandingkan anatara Maghfur Muhammad dengan sastrawan besar Goenawan Mohamad.  Puisi telah  menjadi barang beharga bagi para pecinta keindahan bahasa dan gaya bahasa. Barang berharga itu bisa menjadi senjata, bisa menjadi alat otoritas. Karena dengan jargon "kata-kata bisa lebih tajam dari sebilah pedang" para penulis dengan keberhasilah mewujudkan kekuatan kata-kata itu mereka berdiri sebagai eksistensi dengan masyhur dalam  kemumpunian merakit kata. Sementara beberapa yang lain, sedang dalam proses mengasah pedang kata-kata dan lalu ada sebagian yang sudah berani menebaskannya pada obyek yang dituju. 

Goenawan Mohamad, berdiri dengan eksistensi yang kuat sebagai seorang penyair yang tidak belaka tenggelam dalam kata-kata, akan tetapi meliukkan ombak besar yang mengempas perenungan setiap orang. Dia menghidupkan kata di tiap spasi antara satu kata dan kata yang lain, itu adalah abstraksi yang lembut dan menyerap banyak makna.

Maghfur Muhammad, adalah pelajar yang berusaha dengan sedikit tertatih untuk memetik ibarat dan menyusun majaz yang hampir kebanyakan yang dihasilkan perenungannya adalah sajak-sajak ironi. Kata-kata yang digunakannya adalah kisaran ke-egois-an karena tabularasa yang mencerecap egosentrisme. 

silakan klik dua nama tersebut dan bandingkan masing-masing website mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar